Pendidikan Biologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang - Indonesia
Inovasi Modul Pembelajaran Biologi Terintegrasi Problem Based Learning Dilengkapi dengan Tes Diagnostik Multiple Choice Two Tier pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di SMP
Kurangnya bahan ajar menyebabkan kuarangnya pemahaman peserta didik pada materi. Sehingga peneliti mengembangkan bahan ajar mandiri yang berupa modul pembelajaran biologi terintegrasi problem based learning dilengkapi dengan tes diagnostik multiple choice two tier pada materi sistem ekskresi manusia untuk siswa kelas VIII SMP N 1 Boja. Jenis penelitian research and development (R&D) mengacu pada model pengembangan Sugiyono (2015) yang dimodifikasi oleh peneliti. Hasil Penilaian validasi modul ahli materi 96%, ahli media 83%, ahli instrumen 89% dan guru IPA biologi 97%. Kelayakan modul juga dapat dinilai dari hasil tanggapan siswa kelas kecil 93,33%. untuk kelas besar, uji kelayakan modul dengan cara perbandingan hasil pre-test (68%) dan post-test (88%). dapat dikatakan bahwa modul yang dikembangkan sangat layak. Hasil tingkat miskonsepsi pre-test memperoleh pemahaman 72%, miskonsepsi 4%, menebak 2% dan tidak paham 22%. Sedangkan hasil miskonsepsi post-test pemahaman 91%, miskonsepsi 3%, menebak 1% dan ketidak pahaman 5%.
Keywords: modul; problem based learning; sistem ekskresi manusia; tes diagnostik multiple choice two tier
- Amry, Urwatil Wutsqo, dkk. (2016). Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik Two-Tier Pada Materi Asam Basa. Jurnal Pros. Semnas Pend. IPA Pascasarjana UM. Vol. 1.
- Arifin, Zainal. (2016). Evaluasi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
- Badan standar nasional pendidikan. (2016). Prosedur Operasi Strandar Penyelenggaraan Penilaian Buku Tesk Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Pola “Intensif Masyarakatâ€Â. Mandikdasmen. Jakarta.
- Handayani, Peni. dkk. (2016). Pengembangan Modul IPA Berbasis Konstruktivisme Model Learning Cycle Se Materi Energi Dalam Sistem Kehidupan Untuk Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Malang. Jurnal Universitas Negeri Malang. Malang. -. 1-11.
- Jauhariansyah, Septian. (2014). Pengembangan Dan Penggunaan Tes Diagnostik Pilihan Ganda Dua Tingkat (Two Tier Multiple Choice) Untuk Mengungkap Pemahaman Siswa Kelas X Pada Materi Konsep Redoks Dan Larutan Elektrolit. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
- Kereh, Cicylia. (2015). Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Tes Matematika Dasar Yang Berkaitan Dengan Pendahuluan Fisika Inti. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika. Vol. 2.
- Kurniasih, Nining, dkk. (2017). Pengembangan Tes Diagnostik Two-Tier Multiple Choice Untuk Menganalisis Miskonsepsi Siswa Kelas X Pada Materi Archaebacteria Dan Eubacteria. Biosfer Jurnal Tadris Pendidikan Biologi. Vol. 8.
- Prastowo, Andi. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktik. Kencana. Jakarta.
- Raharjanti, Wahyu. (2017). Wawancara. SMP Negeri 1 Boja. Kendal.
- Raharjanti, Wahyu. (2017). Wawancara. SMP Negeri 1 Boja. Kendal.
- Sudrajat, Ajat. (2015). Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Terintegrasi Nilai-Nilai Karakter Siswa. Universitas Negeri Medan. Medan.
- Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan. PT Alfabeta. Bandung.
- Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
- Suwarto. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik Dan Calon Pendidik. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.