Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang - Indonesia
AḤWᾹL AL-QULŪB DALAM KITAB MINHᾹJ AL-ATQIYᾹ’ KARYA KIAI SALEH DARAT
Abstract: This article aims to elaborate the book of Kiai Saleh Darat’s MinhÄÂj al-AtqiyÄÂ, a book of mysticism that is still used intraditional Islamic boarding schools (pesantren) in Java. The focus of the study is aḥwÄÂl al-qulÅ«b (conditions of heart spiritual), which is part of 'ilm al-mu'ÄÂmalah, the second science after the' ilmal-mukÄÂsyafah, a device used for the science to the after life. AḥwÄÂl al-qulÅ«b can be devided two dimension: commendable and despicable. The commend able is like patience, gratitude, fear, hope, willing, asceticism, piety, qanÄÂ'ah, sakhÄÂ' (generous), Husnal-zan, Husnal-khulÅ«q, Husnal-mu'ÄÂsyarah, sidq, and Ikhlas. Mean while, the despicable is as scared indigent, hate destiny, jealousy, envy, looking sublime, happy and eternal praise in the world, arrogant, riya, covetous, griping, and others. By knowing which ahwalal-Qulub which are commendable and despicable, will facilitate the followers of Sufismactors (Salik) to go to the presence of God. In addition, this paper also will discover what it is contribution and relevance of Kiai Saleh Darat’s thought in modern era. Abstrak: Artikel ini bertujuan mengelaborasi kitab MinhÄÂj al-AtqiyÄÂ’ Kai Saleh Darat, sebuah kitab tasawuf yang masih digunakan di pesantren-pesantren tradisional di Jawa.Fokus kajian adalah aḥwÄÂl al-qulÅ«b (kondisi spiritual hati) yang merupakan bagian dari ‘ilm al-mu‘ÄÂmalah, ilmu kedua setelah ‘ilm al-mukÄÂsyafah, sebuah piranti ilmu yang digunakan untuk menuju akhirat. AḥwÄÂl al-qulÅ«b itu sendiri ada yang terpuji dan ada yang tercela. Adapun yang terpuji adalah seperti á¹£abar, syukÅ«r, khauf, rajÄÂ’, riá¸ÂÄÂ, zuhÅ«d, taqwÄÂ, qanÄ‘ah, sakhÄÂ’ (dermawan), ḥusn al-ẓan, ḥusn al-khulÅ«q, ḥusn al-mu‘ÄÂsyarah, á¹£idq, dan ikhlÄÂá¹£. Sedangkan aḥwÄÂl al-qulÅ«b yang tercela adalah seperti takut fakir, benci takdir, dengki, iri, mencari keluhuran, senang pujian dan kekal di dunia, takabur, riya, tamak, bakhil, dan lain-lain. Dengan mengetahui aḥwÄÂl al-qulÅ«b mana yang terpuji dan mana yang tercela, akan memudahkan pelaku pengamal tasawuf (sÄÂlik) sampai menuju ke hadirat Allah. Di samping itu, tulisan ini juga akan mengungkapkan seberapa jauh kontribusi dan relevansi pemikiran Kiai Saleh Darat tersebut di era modern saat ini. Keywords: QanÄ‘ah, Zuhud, Tawakkal, Ikhlas, Sabar, SakhÄÂ’, Ḥusn al-Khulq, ḥubb al-dunyÄÂ, riyÄÂ’, ‘ujÅ«b, ḥasad.
- Bruinessen, Martin van, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia, Bandung: Mizan, 1415/1995.
- DimyÄÂá¹ÂÄ«, Sayyid Bakar al-MakkÄ« ibn Muḥammad Syaá¹ÂÄÂ,KifÄÂyat al-AtqiyÄÂ’ wa MinhÄÂj al-Aá¹£fiyÄÂ’, Semarang: Thoha Putra, t.th.
- GhazÄÂlÄ«, ImÄÂm Muḥammad ibn Muḥammad AbÅ« ḤÄÂmid, IḥyÄÂ’ ‘UlÅ«m al-DÄ«n, Juz I, Singapura: SulaymÄÂn Mara‘ī, t.th.
- Ḥasan, ‘Abd Ḥakīm, al-Taṣawwuf fī Syi‘r al-‘Arab, Mesir: al-Anjalu al-Miṣriyah, 1954.
- Ibn ‘AbbÄÂd al-RandÄ«, Syarḥal-Ḥikam, juz I, Bandung: Syirkah al-Ma‘ÄÂrif, t.th.
- Ibn ‘AjÄ«bah, ĪqÄÂẓ al-Himam fÄ« Syarḥ al-Ḥikam, taqdÄ«m wa murÄÂja‘ah: Muḥammad Aḥmad Ḥasab AllÄÂh, Kairo: DÄÂr al-Ma‘ÄÂrif, t.th.
- Ibn ‘Aá¹ÂÄÂ’ AllÄÂh, al-TanwÄ«r fÄ« IsqÄÂá¹ al-TadbÄ«r, Bairut: al-Maktabah al-Sya‘baniyah, t.th.
- Ibn ‘Aá¹ÂÄÂ’ AllÄÂh, Laá¹ÂÄÂ’if al-Minan, ditaḥqÄ«q oleh ‘Abd al-ḤalÄ«m MaḥmÅ«d, Kairo: DÄÂr al-Kutub, 1974.
- KalÄÂbÄÂżī, al-Ta‘arruf li Mażhab Ahl al-Taá¹£awwuf, Cairo: Maktabah al-Kulliyah al-Azhariyah, 1969, h. 118-119.
- Kartanegara, Mulyadhi, Menyelami Lubuk Tasawuf, Jakarta: Erlangga, 2009.
- Ma‘lÅ«f, LuwÄ«s, al-Munjid fÄ« al-Lughah, Bairut: al-Maá¹Âba‘ah al-KÄÂṡūlaykah, t.th.
- Masyharuddin, Ibn Taimiyah dan Pembaharuan Tasawuf, dalam Tasawuf dan Krisis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
- Munir, Ghazali, Shalat Jum’at Bergantian, Implementasi Konsep Iman dan Amal Muḥammad Salih Ibn Umar as-Samarani dalam Masyarakat Modern, Semarang: Syiar Media Publishing, 2008.
- Munir, Ghazali, Tuhan, Manusia, dan Alam, dalam Pemikiran Kalam Muḥammad Salih as-Samarani, Semarang: Rasail, 2008.
- QusyairÄ«, AbÅ« al-QÄÂsim ‘Abd al-KarÄ«m Ibn HawÄÂzin, al-RisÄÂlah al-Qusyayriyah, ditaḥqÄ«q oleh Ma‘rÅ«f Zurayq dan ‘AlÄ« ‘Abd al-ḤamÄ«d Balá¹ÂahjÄ«, Bairut: DÄÂr al-Khair, t.th.
- Salim, Abdullah, Majmū‘at al-Sharī‘ah al-KÄÂfiyah li al-‘AwwÄÂm karyaShaikh Muḥammad á¹¢ÄÂliḥ ibn ‘Umar al-SamÄÂrÄÂnÄ«, Disertasi, Jakarta : IAIN Syarif Hidayatullah, Fak. Pascasarjana, 1994.
- SamÄÂrÄÂnÄ«, Muḥammad á¹¢ÄÂliḥ, HażĠal-KitÄÂb Matn al-Ḥikam li SayyidÄ« al-Syaikh Aḥmad ibn ‘Aá¹ÂÄÂ’ AllÄÂh al-SakandarÄ«, Semarang: Thoha Putra, t.th.
- SamÄÂrÄÂnÄ«, Muḥammad á¹¢ÄÂliḥ,MinhÄÂj al-AtqiyÄÂ’ fÄ« Sharḥ Ma‘rifat al-AżkiyÄÂ’ ilĠṬarÄ«q al-AwliyÄÂ’ , Bombay: Muḥammad, 1317 H.
- Shabir, Muslich, “Studi Kitab Munjiyat: Menyingkap Konsep Kiai Saleh Darat tentang Perbuatan yang Membinasakan dan yang Menyelamatkan Manusia,†Jurnal Walisongo, PUSLIT IAIN Walisongo, Vol. XV, Nomor 1 Mei 2007.
- Shadaqah, KH. Ahmad Harits, Tauá¹£iyat al-Aá¹£fiyÄÂ’ fÄ« Tarjamat HidÄÂyat al-AżkiyÄÂ’, Semarang: Ma’had al-TafsÄ«r wa al-Sunnah, al-ItqÄÂn, t.th.
- Syukur, M. Amin, Zuhud di Abad Modern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
- TaftÄÂzÄÂnÄ«, AbÅ« al-WafÄ al-GhanÄ«mÄ«, Madkhal ilÄ al-Taá¹£awwuf al-IslÄÂmÄ«, Kairo: DÄÂr al-á¹ aqÄÂfah, 1979.