Peningkatan Self-Leadership Siswa Madrasah Ibtidaiyah Melalui Experiential Learning

Risqi Nur Laili*  -  Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Yogyakarta, Indonesia
Zeni Hafidotun Nisak  -  Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Yogyakarta, Indonesia

(*) Corresponding Author

Penelitian ini membahas bagaimana penerapan experiential learning dalam meningkatkan karakter self leadership siswa Madrasah Ibtidaiyah. Penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart digunakan dengan 3 siklus untuk menerapkan empat tahap experiential learning dalam setiap siklusnya. Pengumpulan data penelitian menggunakan observasi, wawancara, kuesioner, dan tes karakter self leadership. Hasil uji t antara tes awal dengan tes akhir pada siklus I memperoleh nilai probabilitas sebesar 0,001. Hasil uji pada siklus II dan siklus III memperoleh nilai probabilitas sebsesar 0,000. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada setiap siklusnya. Hasil rata-rata uji efektifitas N Gain pada siklus I adalah 24,45%, siklus II adalah 66,83%, dan siklus III adalah 77,93%. Artinya efektifitas penerapan experiental learning dalam dalam meningkatkan self leadership mengalami peningkatan dari tidak efektif menjadi cukup efektif dan efektif. Kunci keberhasilan penerapan experiental learning adalah pada kesiapan guru dalam memberikan pengalaman nyata kepada siswa dan melakukan pengawasan terhadap aktivitas siswa.

In English: This study discusses how to apply experiential learning in improving the self-leadership character of Madrasah Ibtidaiyah students. Kemmis and Mc's model of classroom action research. Taggart is used with three cycles to apply four stages of experiential learning in each cycle. Collecting research data uses observation, interviews, questionnaires, and self-leadership character tests. The t-test result between the pre-test and the post-test in the first cycle obtained a probability value of 0.001. The test results in cycle II and cycle III obtained a probability value of 0.000. So, there is a significant difference between the pre-test and post-test results in each cycle. The average results of the N Gain effectiveness test in the first cycle were 24.45%, the second cycle was 66.83%, and the third cycle was 77.93%. This means that the effectiveness of experiential learning in improving self-leadership has increased from ineffective to quite effective and effective. The key to the success of implementing experiential learning is the readiness of teachers to provide real experiences to students and supervise student activities.

Keywords: Experiental Learning, Self-Leadership, Pendidikan Karakter, Character Education

  1. Alawiyah, R. (2018). Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar.
  2. Anwar, G., & Abdullah, N. N. (2021). Inspiring future entrepreneurs: The effect of experiential learning on the entrepreneurial intention at higher education. International Journal of English Literature and Social Sciences, 6(2). https://ssrn.com/abstract=3824693
  3. Anwar, S. (2015). Pendidikan Karakter Di Madrasah Ibtidaiyah. Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 2(1), 323–337. https://doi.org/10.24235/al.ibtida.snj.v2i1.175
  4. Dalmeri. (2014). Pendidikan Untuk Pengembangan Karakter (Telaah terhadap Gagasan Thomas Lickona dalam Educating for Character) Dalmeri. Al Ulum, 14(1), 269-288 https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/au/article/view/260.
  5. Gunawan, L. R. (2018). Hubungan Antara Self-Leadership dengan Keterikatan Kerja Pada Driver Ojek Online. (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
  6. Ivantoro, D., & Barus, G. (2017). Peningkatan Karakter self leadership Melalui Layanan Bimbingan Klasikal Dengan Pendekatan experiential learning (Penelitian Tindakan Bimbingan Dan Konseling Pada Siswa Kelas VIII A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016). Proceeding Seminar Dan Lokakarya Nasional Bimbingan Dan Konseling 2017, 29–48. http://journal2.um.ac.id/index.php/sembk/article/view/1270
  7. Jonathan, S. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif (Pertama). Graha Ilmu.
  8. Marthaningtyas, M. P. D. (2016). Analisis Kepemimpinan Diri Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Semester VII Prodi Bimbingan Dan Konseling Universitas Pgri Semarang Angkatan 2013. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. http://journal.upgris.ac.id/index.php/EMPATI/article/view/1164.
  9. Melani, J. (2017). Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Dengan Pendekatan Experiential Learning Untuk Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup Sehat. ה×Âרץ, 8.5.2017.
  10. Ratih, N. P. A., Martha, I. N., & Artawan, G. (2020). PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING (BELAJAR BERBASIS PENGALAMAN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia, 9(1), 47-56. https://ejournal-pasca.undiksha.ac.id/index.php/jurnal_bahasa/article/view/3342
  11. Pratiwi, A. (2010). Konstruksi Tes Gaya Belajar Berdasarkan Teori Belajar Eksperiensial David A. Kolb. Interaktif, 1(1), 1-14. https://interaktif.ub.ac.id/index.php/interaktif/index.
  12. Rahmawaty, D., & Rochmah, T. N. (2014). Pengaruh Kompetensi Dan Self-Leadership Terhadap Kinerja Petugas Program Pengendalian Tuberkulosis (P2TB) Puskesmas Di Kabupaten Jember. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 2(3), 169-177.
  13. Savage, E., Tapics, T., Evarts, J., Wilson, J., & Tirone, S. (2015). experiential learning for sustainability leadership in higher education. International Journal of Sustainability in Higher Education, 16(5), 692–705. https://doi.org/10.1108/IJSHE-10-2013-0132
  14. Sudirman, S., & Maru, R. (2016). Implementasi Model-Model Pembelajaran Dalam Bingkai Penelitian Tindakan Kelas. Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. http://eprints.unm.ac.id/2754/
  15. Sukarmo, S. (2019). Meningkatkan Karakter self leadership Melalui Pendekatan experiential learning Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 76 Jakarta. IMPROVEMENT Jurnal Ilmiah Untuk Peningkatan Mutu Manajemen Pendidikan, 6(02), 69–89. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/improvement/article/view/13606.
  16. Sutjipto. (2011). Rintisan Pengembangan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 17(5), 501. https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i5.45
  17. Untung, M. S. (2019). Metodologi Penelitian :Teori dan Praktik Riset Pendidikan dan Sosial (T. Ahmad (ed.)). Litera Yogyakarta.
  18. Wijaya, C., & Syahrum, S. (2014). Penelitian Tindakan Kelas Melejitkan Kemampuan Penelitian untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Guru. International Journal of Physiology, 6(1).
  19. Williams, J., & Parker, H. M. (2016). Integration of experiential learning and Leadership Development in a Sport Management Classroom. Sport Management Education Journal, 10(1), 54–63. https://doi.org/10.1123/SMEJ.2015-0012
  20. Zeitner, D., Rowe, N., & Jackson, B. (2015). Embodied and Embodiary Leadership: experiential learning in Dance and Leadership Education. Organizational Aesthetics, 5(1 SE-Practice Article), 167–187. https://oa.journals.publicknowledgeproject.org/index.php/oa/article/view/61

Open Access Copyright (c) 2022 Risqi Nur Laili, Zeni Hafidotun Nisak
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons

All contents published in the Journal of Integrated Elementary Education are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

apps