Nilai Konservasi Biodiversitas pada Masyarakat Dayak Kenyah Umo’ Longh Malinau Kalimantan Utara sebagai Etnopedagogi Pembelajaran Biologi

Findy Riyan Noor Utari*  -  Pendidikan Biologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia
Rusmadi Rusmadi  -  Biologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia
Chusnul Adib Achmad  -  Pendidikan Biologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai kearifan lokal yang berada pada masyarakat Dayak Kenyah Umo’ Longh (Tane’ Olen) yang sesuai dengan kurikulum 2013 pada konsep konservasi biodiversitas serta implementasi etnopedagogi yang digunakan dalam pembelajaran Biologi. Jenis penelitian yang dilakukan ialah penelitian kualitatif non interaktif atau bisa disebut penelitian analitis. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang tersusun dalam arsip yang dipublikasi maupun yang tidak. Teknik pengumpulan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi waktu.hasil penelitian menunjukan bahwa kearifan lokal masyarakat Dayak Kenyah Umo’ Long memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola alam karena terdapat aturan dalam pembatasan pemanfaatan Tane’ Olen agar seluruh masyarakat dapat memperoleh manfaatnya secara adil dan berkelanjutan. Konsep konservasi yang diterapkan dijadikan konten dan bahan ajar dalam pembelajaran berbasis etnopedagogi yang nantinya akan dapat meningkatkan literasi konservasi.

Keywords: etnopedagogi; kearifan lokal; tane 'olen

  1. Atmojo, S.E. (2013). "Penerapaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Peningkatan Hasil Belajar Pengelolaan Lingkungan". Jurnal Kependidikan, 43(2), 135-143. https://doi.org/10.21831/jk.v43i2.1968
  2. Erdogan, M. (2009). Components Of Environmental Literacy in Elementary Science Education Curriculum in Bulgaria And Turkey. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Teknology Education, 15–26.https://doi.org/10.12973/ejmste/75253
  3. Ernawati, J. (2017). Tane’ Olen Setulang Sebuah tradisi konservasi hutan di Desa Setulang, Malinau, Kalimantan Utara . Pemerintah Desa Wisata Setulang, Malinau, Kalimantan Utara.
  4. Kaiser, F.G., Ranney,M., Hartig,T & Bowler, P.A. (1999). Ecological behavior, environmental attitude, and feelings of responsibility for the environment. European Psychologist. 4(2), 59-74.https://psycnet.apa.org/doi/10.1027/1016-9040.4.2.59
  5. Keraf, A. S. (2002). Etika lingkungan. Penerbit Buku Kompas.
  6. Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas SMA/MA Kurikulum (2013). Jakarta: Pusat Perbukuan Kemendikbud.
  7. Leksono SM. & Rustaman N. (2012). Pengembangan Literasi Biodiversitas sebagai Tujuan Pembelajaran Biologi Konservasi bagi Calon Guru Biologi. Makalah pada Seminar 392 Nasional dan Rapat Tahunan BKS-PTN B, Bidang Ilmu MIPA, Fakultas MIPA UNIMED, Medan.
  8. McMillen, H. (2012). Ethnobotanical knowledge transmission and evolution: the case of medicinal markets in Tanga, Tanzania. Economic Botany, 66(2), 121-131.
  9. Niman, E. M. (2019). Kearifan lokal dan upaya pelestarian lingkungan alam. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan MISSIO, 11(1), 91-106.
  10. Rahmawati, H. (2016). Local Wisdom dan Perilaku Ekologis Masyarakat Dayak Benuaq. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 13(1). https://doi.org/10.23917/indigenous.v13i1.2325
  11. Rusmadi, R. (2016). Ecosophy Islam: Studi Tematis-Kontekstual Nilai-Nilai Etika Lingkungan Dalam Islam. Smart, 2(2), 237. https://doi.org/10.18784/smart.v2i2.391
  12. Sarah, S., & Maryono. (2014). Keefektivan Pembelajaran Berbasis Potensi Lokal Dalam Pembelajaran Fisika SMA Daklam Meningkatkan Living Values Siswa. Jurnal Pendidikan Sains, 02 (Pendidikan), 36–42. https://doi.org/10.26714/jps.2.1.2014.36-42
  13. Setia, T. M. (2002). Diseminasi Hasilriset Keanekaragaman Hayati Untuk Masyarakat Melalui Program Pendidikan Konservasi [Dissemination of Research Invention in Biodiversity for Community by Conservational Education Programmes ], 6(April), 151– 158. https://doi.org/10.14203/beritabiologi.v6i1.1183
  14. Vining, J. (2003). The connection to other animals and caring for nature. Human Ecology Review, 10 (2). 87-99. https://www.jstor.org/stable/24706957
  15. Wiati, C. B., & Angi, E. M. (2015). Studi Konstruksi dan Keberlanjutan Pengetahuan Lokal Dayak Kenyah Oma’Longh di Desa Setulang, Kabupaten Malinau. Jurnal Hutan Tropis, 3(1), 49-60. http://dx.doi.org/10.20527/jht.v3i1.4165
  16. Yulianto, E. H. (2013). Konservasi Tradisional Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Tani Kabupaten Paser (Studi Kasus Desa Semuntai Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser). Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan, 12(2), 140-147. https://doi.org/10.31293/af.v12i2.343

Open Access Copyright (c) 2021 Bioeduca : Journal of Biology Education
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Bioeduca: Journal of Biology Education
Published by Department of Biology Education, Faculty of Science and Technology UIN Walisongo Semarang, Indonesia
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +62 812-2359-1990
Website: https://journal.walisongo.ac.id/index.php/BIOEDUCA/index
Email: [email protected]

ISSN: 2714-8009 (Print)
ISSN: 2715-7490 (Online)


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

apps