PENETAPAN ‘ADAM WALI NIKAH OLEH PEJABAT KUA DI KOTA SEMARANG

Rokhmadi Rokhmadi*  -  UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG, Indonesia

(*) Corresponding Author
This article is result of the study that describes the determination concept of adam wali nikah by officials of the Religious Affairs Office (KUA) in Semarang, on marriage guardian of an ineligible woman, that because of the bride’s birth is less than six months from her parents’ marriage. Having determined adam marriage guardians’ status, then KUA establishes that the marriage guardian is delegated to KUA officials in each region of Semarang. As for the basis used by those who determine the delegation for the reason of deficient condition of marriage guardians for a female to the KUA is the use of the legal basis contained in adam marriage guardians’ determination in the letter of Director General Guidance and Pilgrimage Affairs Number: D/ED/PW.01/03/1992, in which its position is under the Marriage Legislation No. 1 of 1974 and the Islamic Law Compilation (KHI).

Keywords: wali nikah; ‘adam wali nikah; wali hakim

  1. Al-Bukhari, 1412 H/1992 M, Shahih al-Bukhari, Juz III, Beirut–Libanon: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
  2. Al-Husayniy, al-Imam Taqiy al-Din Abi Bakr bin Muhammad, t.th., Kafayah al-Akhyar, Juz II, Surabaya – Indonesia: Muhammad bin Ahmad bin Nabhan wa Awladih.
  3. Al-Jaziriy, Abd al-Rahman, t.th., Kitab al-Fiqh 'Ala al-Madzahib al-Arba'ah, Juz IV, T.kp.: Dar al-Taqwa lilthaba' wa al-Nasyr wa al-Tawzi'.
  4. Al-Shan'aniy, 1960, Subul al-Salam, Juz III, Kairo: Dar Ihya' al-Turas al-'Arabiy.
  5. Al-Syayraziy, Abi Ishaq Ibrahim bin 'Ali ibnu Yusuf al-Fayruzabadiy, t.th., Al-Muhadzdzab, Juz II, t.kp.: Dar al-Fikr.
  6. Al-Tirmidzi, t.th., Shahih al-Tirmidzi, Juz III, Beirut–Libanon: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
  7. Al-Syayraziy, Abi Ishaq Ibrahim bin 'Ali ibnu Yusuf al-Fayruzabadiy, t.th., Al-Muhadzdzab, Juz II, t.kp.: Dar al-Fikr.
  8. Al-Shan'aniy, 1960, Subul al-Salam, Juz III, Kairo: Dar Ihya' al-Turas al-'Arabiy.
  9. Dawud, Abu, t.th., Sunan Abu Dawud, Juz III, Beirut–Libanon: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
  10. Djamil, Fathurrahman, 2008, Pengakuan Anak Luar Nikah dan Akibat Hukumnya, dalam buku Problematika Hukum Islam Kontemporer I, (ed) H. Chuzaimah T. Yanggo dan H.A. Hafiz Anshary A.Z, Jakarta: Pustaka Firdaus.
  11. Fuady, Munir, 2006, Teori Hukum Pembuktian (Pidana dan Perdata), Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
  12. Ghofar EM, Abdul, 2001, Fikih Keluarga, Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
  13. Hadikusuma, Hilman, 1990, Hukum Perkawinan Indonesia, Bandung: Bandar Maju.
  14. Hasil wawancara dan observasi langsung di KUA Kecamatan Banyumanik Jln. Grafika No. 2 Banyumanik Semarang dengan bapak H. Muadhim, S.Ag, Kepala KUA Banyumanik, pada tanggal 27 Juli 2011.
  15. Hasil wawancara dan observasi langsung di KUA Kecamatan Ngaliyan, Jln. Prof. Dr. Hamka No. 34 Ngaliyan Semarang dengan bapak Drs. Sugiri, M.M., Wakil Kepala KUA Ngaliyan, pada tanggal 19 Juli 2011.
  16. Hasil wawancara dan observasi langsung di KUA Kecamatan Gajah Mungkur, Jln. Kelud Selatan II/26 Semarang dengan bapak Duta Grafika, S.Ag, Kepala KUA Gajah Mungkur, pada tanggal 27 Juli 2011.
  17. Hasil wawancara dan observasi langsung di KUA Kecamatan Candisari Jln. Taman Teuku Umar No. 2 Semarang dengan bapak Drs. H. Sinwani, Kepala KUA Candisari, pada tanggal 27 Juli 2011.
  18. Instruksi Presiden Nomor 1Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam.
  19. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan.
  20. Undang-Undang Nomr 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
  21. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974.
  22. Peraturan Menteri Agama No. 3 tahun 2006. Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggara Haji, dan sekarang dipisah menjadi dua, yaitu Dirjen Bimas Islam dan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah.
  23. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 tahun 1987 tentang Wali Hakim.
  24. Rofiq, Ahmad, 2000, Hukum Islam Di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  25. Rofiq, Ahmad, 2001, Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia, Yogyakarta: Gama Media.
  26. Sabiq, Sayyid, 1997, Fiqh Sunnah (Terj.), jilid 7, Bandung: PT. Al-Ma’arif.
  27. Syarifuddin, Amir, 2007, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Antara Fiqh dan Undang-undang Perkawinan, Jakarta: Kencana.
  28. Syaukani, Imam (editor), 2007, Optimalisasi Peran KUA Melalui Jabatan Fungsional Penghulu, Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan.
  29. Surat Dirjen Bimas dan Urusan Haji No. D/ED/PW.01/03/1992 tentang Adam Wali Nikah, Bab III Hurmatul Mushaharah.
  30. Tihami, H.M.A, dan Sohari Sharani, 2009, Fikih Munakahat, Kajian Fikih Nikah Lengkap, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  31. Yahya, Mukhtar dan Fatchurrahman, 1986, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islami, Bandung: Al-Ma'arif.
  32. Zahrah, Muhammad Abu, t.th., Al-Ahwal al-Syakhsiyyah, t.kp.: Dar al-Fikr al-Arabi.

Open Access Copyright (c) 2016 Al-Ahkam

Publisher
Faculty of Sharia and Law Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
in collaboration with Indonesian Consortium Sharia Scholar (KSSI)
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: 024 7601291
https://fsh.walisongo.ac.id/
email: [email protected]

 Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View:  Visitor | Country  

 
apps