Fisip UIN Walisongo - Indonesia
PERAN KOALISI PEREMPUAN (KPI) KOTA SALATIGA DALAM MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN ENERGI BARU TERBARUKAN (EBT)
This study reveals the roles and strategies of women's organizations in the development of Renewable Energy (EBT) in Indonesia. The analysis of the study is based on examining the roles and strategies of the Indonesian Women's Coalition (KPI) in developing the empowerment of renewable energy in Salatiga City. This study was conducted using qualitative methods and the theory of the role of NGOs as an analysis framework. The important findings of this study reveal that the role of the Indonesian Women's Coalition (KPI) in Salatiga city in developing renewable energy (EBT) with Education Development, Participation and Empowerment, Advocacy, and Networking strategies. In conducting Advocacy, KPI using two approaches, a top-down approach through cooperation with the government and related agencies and the grassroots approach to listening to aspirations from below by establishing Balai Perempuan as a center for Information complaints and advocacy on renewable energy (BP PIPA EBT), BP PIPA EBT is a milestone in the development of EBT in society. In the development of EBT, in the framework of the Strategic Partnership for Green and Inclusive Energy (SP-Energy), KPI also builds a network with similar organizations that are concerned with the development of renewable energy (EBT) in Indonesia.
ÂÂ
Studi ini mengkaji tentang Peran dan strategi organisasi perempuan dalam pengembangan Energi baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Analisis kajian dilakukan dengan mengkaji peran dan strategi Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) dalam meningkatkan pemberdayaan energi baru terbarukan Kota Salatiga. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan teori Peran LSM sebagai kerangka analisis. Hasil kajian ini menjelaskan bahwa peran Koaliasi Perempuan (KPI) di Kota Salatiga dalam pengembangan EBT menggunakan strategi Pengembangan Pendidikan, Partisipasi dan pemberdayaan, Advokasi serta Jaringan. Dalam Melakukan Advokasi KPI Kota Salatiga menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan dari atas ke bawah (top to bottom approach) dengan kerjasma dengan pemerintah dan dinas terkait serta pendekatan akar rumput (grassroot approach)  untuk mendengarkan aspirasi dari bawah dengan membentuk Balai Perempuan sebagai Pusat  Informasi Pengaduan  dan advokasi (BP PIPA EBT) yang menjadi tonggak dalam pengembangan EBT di masyarakat. Dalam pengembangan EBT, KPI membangun jaringan bersama LSM yang juga mempunyai perhatian khusus mengenai isu energi dalam kerangka Strategic Partnership Green and Inclusive Energy (SP-Energy).
Keywords: Politics, Gender, renewable energy, women
- APIK, J. L. (2020). Gerak Bersama Ciptakan Ruang Aman di Masa Pandemi. Diambil dari https://www.lbhapik.org/2020/11/siaran-pers-16haktp-gerak-bersama.html
- BNPT. (2020). BPPT Outlook Energi - BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI. Diambil 24 November 2020, dari https://www.bppt.go.id/dokumen/outlook/outlook-energi
- DPR RI. (2007). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2007 Tentang Energi. Diambil dari http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2007_30.pdf
- energiterbarukan.org. (2018). Pendidikan Konsumen Energi di Semarang - Energi Terbarukan Inklusif. Diambil 23 Mei 2021, dari www.https://energiterbarukan.org/ website: https://energiterbarukan.org/2018/12/14/pendidikan-konsumen-energi-di-semarang/
- Fraune, C. (2015). Gender matters: Women, renewable energy, and citizen participation in Germany. Energy Research & Social Science, I(7), 55–65.
- Hidayah, S. (2020). KPI Kota Salatiga dan Energi Bersih Terbarukan (EBT). Salatiga.
- IESR. (2020). Buletin Energi Kita I. Diambil 16 Desember 2020, dari Institute for Essential Service website: https://iesr.or.id/en/download/buletin-energi-kita-i-2020
- Karikasari, D. (2019). Pengarusutamaan Gender dan energi Bersih terbarukan. SEMAI untuk Keadilan dan Demokrasi, 1–36.
- KPI. (2018). Membangun Balai Perempuan sebagai Pusat Informasi Pengaduan dan Advokasi (PIPA) Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Jakarta Selatan: Koalisi Perempuan Indonesia.
- KPI. (2019). Kertas Posisi Koalisi Perempuan Indonesia. 1–34.
- KPI Salatiga. (2019). Energi Baru Terbarukan di Kota Salatiga.
- Loue, S. (2006). Community health advocacy. J Epidemiol Community Health, 60, 458–463. https://doi.org/10.1136/jech.2004.023044
- Lubis, A. (2011). PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PEMANFAATAN ENERGI TERBAHARUKAN DI PEDESAAN. Jurnal Teknologi Lingkungan, 5(2). https://doi.org/10.29122/JTL.V5I2.308
- Max-Neef, M. (2007). Development and human needs.
- Pant, D., Van Bogaert, G., De Smet, M., Diels, L., & Vanbroekhoven, K. (2010). Use of novel permeable membrane and air cathodes in acetate microbial fuel cells. Electrochimica Acta, 55(26), 7710–7716. https://doi.org/10.1016/j.electacta.2009.11.086
- Pemkot Salatiga. (2019). Perempuan Kunci Penghematan Energi – Pemerintah Kota Salatiga. Diambil 23 Mei 2021, dari https://salatiga.go.id/perempuan-kunci-penghematan-energi/
- PP, N. 2. Peraturan Preslden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Rencana Umum Energi Nasional. , Pub. L. No. 22, 227 (2017).
- Semai. (2018). Semai Untuk Keadilan dan Demokrasi. Diambil dari www.koalisiperempuan.or.id
- Srilatha, Batliwala, R. A. K. N. (2003). Energy for women and women for energy (engendering energy and empowering women). Energy for Sustainable Development, VII(03), 33–43.
- Willis, K. (2005). Theories and Practices of Development (Second Edi). USA and Canada: Routledge.
- YLKI. (2020). Sekilas Keberadaan Energi Terbarukan di jawa Tengah. Diambil dari https://energiterbarukan.org/assets/2020/10/Sekilas-Energi-Baru-Terbarukan-di-Prov.-Jateng.pdf
- Zubaedah Aminatun, Prakoso Imam, A. R. K. (2017). Perempuan dan Energi Terbarukan. Yogyakarta.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.